Viral Polantas Di Medan – Media sosial kembali di hebohkan oleh sebuah video viral yang menunjukkan seorang polisi lalu lintas (Polantas) di Medan yang di duga meminta uang tilang sebesar Rp 200.000. Dalam video yang berdurasi beberapa detik tersebut. Terlihat bonus new member dengan jelas bagaimana oknum Polantas itu meminta uang tunai dari pengendara, yang jelas-jelas bertentangan dengan prosedur hukum yang berlaku.
Perekaman video ini memicu banyak reaksi dari masyarakat. Terutama di kalangan pengguna jalan yang merasa terkejut dan kecewa dengan tindakan yang di duga di lakukan oleh aparat penegak hukum tersebut. Bukan hanya menjadi perbincangan di kalangan warganet, namun kejadian ini juga langsung memicu perhatian dari pihak berwenang.
Proses Verifikasi dan Pemeriksaan oleh Propam Viral Polantas di Medan
Setelah video tersebut viral, Propam (Pusat Profesi dan Pengamanan) Polri segera bergerak cepat dengan melakukan pemeriksaan terhadap oknum Polantas tersebut. Mereka tak tinggal diam. Mengingat kepercayaan publik terhadap polisi semakin menurun akibat kejadian semacam ini. Bahkan, Kapolda Sumatera Utara pun tidak menunggu lama untuk memerintahkan pemeriksaan secara menyeluruh.
Menurut beberapa sumber, pemeriksaan di lakukan tidak hanya kepada oknum Polantas yang terlibat, namun juga terhadap rekan-rekannya yang bertugas di lokasi tersebut. Hal ini di lakukan untuk memastikan apakah kejadian serupa juga terjadi di wilayah lain, atau apakah ada tindakan penyalahgunaan wewenang yang sistematis di tubuh jajaran kepolisian.
Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di jacksrunbrewing.com
Sampai saat ini, hasil pemeriksaan internal belum di umumkan, namun banyak yang berharap bahwa pihak berwenang dapat memberikan hukuman yang tegas kepada oknum polisi tersebut agar tidak ada lagi kasus serupa yang mencoreng citra Polri.
Terungkapnya Praktek Pungli yang Meresahkan Masyarakat
Kasus ini semakin menarik perhatian karena mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan: dugaan praktek pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi di beberapa titik pemeriksaan lalu lintas. Selama ini, masyarakat mungkin hanya mengetahui bahwa pelanggaran lalu lintas akan di kenakan denda sesuai dengan aturan yang ada. Namun, apa yang terjadi dalam video tersebut menambah kekhawatiran bahwa pungli justru menjadi praktik yang lumrah.
Banyak pihak yang merasa kecewa, karena tindakan semacam ini seharusnya tidak boleh terjadi. Terlebih lagi di lakukan oleh seorang aparat negara yang justru seharusnya memberikan contoh yang baik. Pungli, apalagi yang melibatkan aparat penegak hukum, merusak citra seluruh institusi kepolisian di mata masyarakat. Kepercayaan publik yang sudah terjalin dengan susah payah kini bisa runtuh dalam sekejap hanya karena ulah segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab.
Reaksi Masyarakat dan Harapan untuk Reformasi
Tak pelak, video ini memicu beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian besar warganet yang menyaksikan video tersebut menuntut agar pihak kepolisian segera bertindak tegas. “Jangan hanya di proses secara internal. Masyarakat harus tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tulis salah satu komentar di media sosial. Mereka menginginkan transparansi dalam setiap proses hukum yang di lakukan terhadap anggota polisi yang terlibat.
Selain itu, banyak yang berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting bagi institusi kepolisian untuk lebih serius dalam memberantas praktik pungli di lapangan. Masyarakat sudah lelah mendengar janji reformasi. Namun dalam prakteknya seringkali hanya menjadi wacana tanpa implementasi yang nyata. Kejadian-kejadian seperti ini harus menjadi pemicu untuk melakukan perbaikan yang lebih mendalam.
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Terulangnya Kasus Serupa?
Pertanyaan yang kini muncul adalah, bagaimana caranya agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi? Salah satu solusi yang diajukan oleh beberapa pengamat adalah perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap para anggota kepolisian. Baik itu melalui teknologi maupun melibatkan masyarakat secara langsung.
Pemasangan kamera pengawas di setiap pos pemeriksaan bisa menjadi salah satu langkah preventif untuk mencegah terjadinya pungli. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang hak-hak mereka dalam proses tilang dan pengawasan langsung terhadap tindakan polisi bisa memberikan efek jera kepada oknum yang berniat melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.
Masyarakat juga harus diberdayakan untuk lebih berani melaporkan setiap bentuk penyimpangan yang mereka temui di lapangan. Dengan begitu, proses penegakan hukum bisa berjalan dengan lebih baik dan lebih transparan.